Ad Code

Responsive Advertisement

Teknik Penilaian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Teknik Penilaian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Sesuai dengan Kalender Pendidikan (Kaldik) Pada awal bulan Desember ini, guru dan siswa disibukkan dengan Penilaian Akhir Semester. Pembelelajaran Jarak Jauh di Semester Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021  ini sudah berakhir dengan dilaksanakan nya Penilaian Akhir Semester. Penilaian sendiri telah diatur pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Peraturan ini mengatur tentang keseluruhan proses penilaian dalam pembelajaran.

 

Dalam Permendikbud tersebut  terdapat seluruh aturan mengenai penilaian baik mengenai ruang lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian. Untuk pendidikan dasar dan menengah ada  tiga aspek penilaian, yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian sikap adalah informasi deskriftif mengenai perilaku siswa. Penilaian pengetahuan adalah hasil pengukuran penguasaan pengetahuan siswa. Sedangkan penilaian keterampilan adalah kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.

 

Sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, serta akuntabel merupakan prinsip-prinsip penilaian yang harus diperhatikan oleh guru.  Sehingga dengan kata lain penilaian merupakan kegiatan yang memerukan sebuah prinsip kehati-hatian yang tidak dapat dilakukan secara sembarangan.

 

Setiap peraturan telah dijalankan dengan baik oleh guru dalam melaksanakan penilaian pembelajaran di sekolah. Namun, kita tahu bersama bahwa kegiatan pembelajara di semester ini sangatlah berbeda dengan semester sebelumnya. Karena pandemi Covid-19 pada semester ini siswa diharuskan belajar dari rumah dengan sistem pembelajaran jarak jauh.  Pembelajaran dilaksanakan dengan secara daring, luring, atau kombinasi antara keduanya sesuai dengan kondisi daerah dan keadaan siswa sendiri.

 

Seperti tulisan saya pada sebelumnya (Mengevaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Di Indonesia), bebagai kendala memang menjadi tantangan sendiri baik bagi guru maupun siswa. Diantar kendala-kendala tersebut adalah:

  1. Sarana dan prasarana yang tidak memadai (tidak adanya portak pembelajaran yang pasti, kekurangan gawai dan sulitnya akses jaringan internet);
  2. Ketidaksiapan guru untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (banyak guru yang belum mampu menguasai teknologi informasi sebagai media pembelajaran);
  3. Sulitnya adaptasi siswa dari pembelajaran di kelas yang berganti ke pembelelajaran jarak jauh (karena siswa dituntut untuk banyak belajar secara mandiri);
  4. Kurang maksimalnya pendampingan dan pengawasan orang tua terhadap anak saat belajar di rumah;
  5. Orang tua terlalu dominan saat pembelajaran di rumah.


Baca Juga :  Mengevaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Di Indonesia


Berkaca pada kendala-kendal tersebut, maka proses penilaian akan menjadi lebih sulit dilakukan pada PJJ ini. Karena pada saat ini guru sangat sulit memantau perkembangan siswa secara jarak jauh. Pembelajaran yang dirancang menitikberatkan pada kegiatan pun susah untuk dipatau. Ditambah lagi kegiatan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 ini mayoritas hanya menitikberatkan pada aspek kognitif saja. Sehingga apabila penilaian hanya mengukur pengetahuan siswa semata akan sulit mendapatkan hasil yang akuntabel.

 

Dalam pelaksanaan PJJ, banyak ditemukan kasus di mana orang tua terlalu dominan dan terlibat jauh saat pembelajaran. Anak yang seharusnya dominan untuk melaksanakan pembelajaran, mengerjakan tugas harian, mengerjakan ulangan harian/PTS/PAS, justru dilakukan oleh orang tua yang seharusnya hanya sebagai pendamping siswa dalam belajar. Inilah yang menjadi permasalahan berikutnya dalam penilaian ini. Nilai yang didapat siswa menjadi tidak valid dan akuntabel.

 

Pada masa pandemi Covid-19 ini guru memang penuh perjuangan dan terus berusaha melakukan berbagai inovasi dalam menerapkan metode, strategi, maupun teknik pembelajaran yang sesuai, efektif, efisien, dan tentunya dapat diterima oleh siswa. PJJ bukanlah pembelajaran yang terbaik, namun inilah yang terbaik untuk dilakukan untuk saat ini guna memutus rantai penyebaran Covid-19.  Seperti yang disampaikan mentri pendidikan, "Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan agar pendidikan tetap hadir, khususnya bagi anak-anak usia sekolah dalam suasan yang meneyenangkan dan aman."

 

Guru harus paham dan jangan memaksakan untuk tetap menggunakan kurikulum 2013 yang telah dipakai sebelumnya. Selain itu, guru harus mampu mendesain pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang menitikberatkan penguatan soft skill dan pendidikan karakter. Jika sebelumnya lebih dominan pada aspek kognitif, maka harus dirubah pada aspek afektif serta aspek psikomotor.

 

Penilaian yang bisa dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh adalah dengan melakukan penilaian secara holistik, dikemas dengan penilaian unjuk kerja, tugas dan proyek. Tentu saja untuk rubrik penilaian harus dipersiapkan dengan tepat dan jelas. Sehingga setiap unjuk kerja dapat ditentukan nilai dan informasi setiap siswa. Ketiga aspek juga harus bisa dilihat secara jelas. Dengan penilaian unjuk kerja orang tua akan sulit untuk terlibat terlalu jauh saat kegiatan penilaian dan tentu akan terlihat jelas apa bila orang tua terlalu dominan serta mengambila alih tugas yang seharusnya dikerjakan siswa.


Baca Juga : Tips Belajar Daring/ Online Pada Masa Pandemi Covid-19


Penilian tertulis yang dilaksanakan pada PJJ ini sangatlah kurang efektif. Sehingga tidak ada salahnya untuk berganti pada penilian unjuk kerja yang lebih efektif dan komrehensif. Tentunya dengan mengedepankan penilian aspek sikap dan aspek keterampilan lebih besar dari pada aspek pengetahuan. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pendidikan karakter dan soft skill yang harus ditekankan dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 ini.

 

Sukorejo, 16 Desember 2020

Penulis

AL Nadhirin

 

 

Posting Komentar

0 Komentar